Thursday, March 17, 2016

Hidup tanpa lengan

Hidup nya tanpa lengan tp dia ttp semangat dalam menjalani hidupnya...

Setiap orang punya masalah hidupnya masing-masing. Terkadang kita merasa hidup kita yang paling menderita dan merana. Tapi kalau kita mau membuka mata sedikit saja, maka kita akan menyadari kalau apa yang kita alami ini tak ada apa-apanya dibanding yang dialami orang lain.

Cheng Xingyin, pria berusia 48 tahun asal Chongqing ini kehilangan kedua lengannya saat berusia 7 tahun akibat sebuah insiden listrik. Dilansir dari shanghaiist.com, meski hidup tanpa lengan, ia tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa. Ia bisa bercocok tanam, memasak, dan melakukan sebagian besar kegiatannya tanpa bergantung pada orang lain. Meski ia anak bungsu di keluarganya, ia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.

Namun, sebuah ujian kembali datang. Tahun 2014, sang ibu yang sudah berusia 88 hanya bisa berbaring di tempat tidur. Penyakit bronkitis yang sudah diderita sejak lima tahun lalu tampaknya makin parah. Mengetahui kondisi sang ibu, Cheng menunjukkan baktinya dengan memasakkan makanan tiga kali sehari dan menyuapinya.

“Meskipun Cheng tak punya lengan, ia masih bisa bekerja lebih cepat dari orang kebanyakan,” ungkap salah satu tetangga di desanya. Selama bertahun-tahun, Cheng berlatih menggunakan kedua kakinya untuk mencuci, memotong bahan makanan, dan memasak makanannya sendiri. Sekarang, ia sudah sangat terampil menggunakan kakinya untuk melakukan berbagai hal.

Sungguh kisah perjuangan hidup yang sangat menginspirasi! Mungkin saat ini hidup kita tak mudah, tapi akan selalu ada jalan untuk tetap bertahan dan berjuang.

Luar biasa ! Dari kisah nyata di atas kita mengerti sekarang bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berkata inilah nasib saya. Tuhan mau, kita berjuang dari keterbatasan yang ada, agar kuasa-Nya makin nyata bagi kita.  Semakin kita merasakan perjuangan hidup, semakin dekat pula penemuan kita akan makna kehidupan yang sesungguhnya, walaupun kita terbatas, tetaplah berjuang agar kuasa-Nya menjadi nyata.

Saya jadi teringat quote yang sangat terkenal dari Joab Disantis “Ketika saya berjuang dengan kehidupanku, saya menengadah ke atas dan berkata, mari Tuhan ambil alihlah”

No comments:

Post a Comment