Tuesday, May 31, 2016

Sesuatu yg berharga

Seorang pemuda membawa ayahnya yang telah tua dan agak pikun ke sebuah restoran terbaik di kotanya. Ketika makan, tangan sang ayah gemetar sehingga banyak makanan tumpah dan tercecer mengotori meja, lantai, dan bajunya sendiri. Beberapa pengunjung restoran, melirik situasi tersebut.

Namun pemuda itu terlihat begitu tenang. Ia membantu dengan sabar dan menanti sang ayah selesai makan. Setelah selesai, ia membawa sang ayah ke kamar mandi, untuk dibersihkan tubuh dan pakaiannya dari kotoran. Setelah itu, ia mendudukkan ayahnya kembali di kursi, dan dengan tenang ia pun membersihkan makanan yang tercecer di sekitar meja tempat ayahnya makan, Kemudian, ia membayar tagihan makan malam pada kasir restoran itu, menghampiri ayahnya, dan menuntunnya keluar.

Pemilik restoran yang sedari tadi mencermati perilaku pelanggannya ini, bergegas keluar menyusul si pemuda yang sedang menuntun ayahnya itu. Setelah berhasil menyusul, ia berkata, “Terima kasih, Anda telah meninggalkan sesuatu yang berharga di restoranku.”

Pemuda itu balik bertanya, “Memangnya barang berharga apa yang aku tinggalkan…?”

Sambil menepuk pundak si pemuda, pemilik restoran berkata, “Engkau telah meninggalkan pembelajaran yang mahal pada kami semua, tentang luhurnya nilai berbakti kepada orang tua.”

“Bakti” bagi setiap orang terhadap orangtuanya, tentu tidak sama satu sama lain, karena situasi yang berbeda-beda. Tapi yang pasti: bakti adalah hal yang tidak bisa kita abaikan. Seburuk apa pun rupa maupun kondisi orangtua kita, mereka tetap layak dan harus dihormati.


Saturday, May 14, 2016

Kisah seorang bocah dan perampok

Kisah Mengharukan Bocah dan Perampok

Moore adalah seorang dokter terkenal dan dihormati, melalui tangannya sudah tak terhitung nyawa yang diselamatkan, dia tinggal disebuah kota tua di Prancis. 20 tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianati dia lari kepelukan lelaki lain, karena emosinya dia melukai lelaki tersebut, maka dia dari seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana, dia dipenjara selama 3 tahun.

Setelah dia keluar dari penjara, kekasihnya telah menikah dengan orang lain, karena statusnya sebagai bekas narapidana menyebabkannya ketika melamar pekerjaan menjadi bahan ejekan dan penghinaan. 

Dalam keadaan sakit hati, Moore memutuskan akan menjadi perampok. Dia telah mengincar di bagian selatan kota ada sebuah rumah yang akan menjadi sasarannya, para orang dewasa dirumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam baru pulang kerumah, didalam rumah hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal sendirian.

Dia pergi kerumah tersebut mencongkel pintu utama membawa sebuah pisau belati, masuk kedalam rumah, sebuah suara lembut bertanya, “Siapa itu?” Moore sembarangan menjawab, “Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah kepadaku.”

Anak kecil ini sangat gembira, tanpa curiga berkata, “Selamat datang, namaku Kay, tetapi papaku malam baru sampai ke rumah, paman apakah engkau mau bermain sebentar dengan saya?” Dia memandang dengan mata yang besar dan terang tetapi tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang tulus, Moore lupa kepada tujuannya, langsung menyetujui.

Yang membuat dia sangat terheran-heran adalah anak yang berumur 8 tahun dan buta ini dapat bermain piano dengan lancar, lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira, walaupun bagi seorang anak normal harus melakukan upaya besar sampai ke tingkat seperti anak buta ini.

setelah selesai bermain piano anak ini melukis sebuah lukisan yang dapat dirasakan didalam dunia anak buta ini, seperti matahari, bunga, ayah-ibu, teman-teman, dunia anak buta ini rupanya tidak kosong, walaupun lukisannya kelihatannya sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi dia melukis dengan sangat serius dan tulus.

“Paman, apakah matahari seperti ini?” Moore tiba-tiba merasa sangat terharu, lalu dia melukis di telapak tangan anak ini beberapa bulatan, “Matahari bentuknya bulat dan terang, dan warnanya keemasan.”

“Paman, apa warna keemasan itu?” dia mendongakkan wajahnya yang mungil bertanya, Moore terdiam sejenak, lalu membawanya ketempat terik matahari, “Emas adalah sebuah warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seperti kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.”

Anak buta ini dengan gembira dengan tangannya meraba ke empat penjuru, “Paman, saya sudah merasakan, sangat hangat, dia pasti akan sama dengan warna senyuman paman.” Moore dengan penuh sabar menjelaskan kepadanya berbagai warna dan bentuk barang, dia sengaja menggambarkan dengan hidup, sehingga anak yang penuh imajinatif ini mudah mengerti. Anak buta ini mendengar ceritanya dengan sangat serius, walaupun dia buta, tetapi rasa sentuh dan pendengaran anak ini lebih tajam dan kuat daripada anak normal, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat.

Akhirnya, Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok. Hanya karena kecaman dan ejekan dari masyarakat dia akan melakukan kejahatan lagi, berdiri di hadapan Kay dia merasa sangat malu, lalu dia menulis sebuah catatan untuk orang tua Kay,

“Tuan dan nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian, kalian adalah orang tua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik, walaupun matanya buta, tetapi hatinya sangat terang, dia mengajarkan kepada saya banyak hal, dan membuka pintu hati saya.”

Tiga tahun kemudian, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran, dan memulai karirnya sebagai seorang dokter.

Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay, sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini, kemudian Kay menjadi seorang pianis terkenal, yang mengadakan konser ke seluruh dunia, setiap mengadakan konser, Moore akan berusaha menghadirinya, duduk disebuah sudut yang tidak mencolok, mendengarkan music indah menyirami jiwanya yang dimainkan oleh seorang pianis yang dulunya buta.

Refleksi:

Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang buta ini yang memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepadanya, Kay kecil yang tinggal didalam dunia yang gelap, sama sekali tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan hidupnya, dia membuat orang menyadari betapa besar vitalitas dalam hidup ini, vitalitas dan semangat ini menyentuh ke dasar hati Moore.

Cinta dan harapan akan dapat membuat seseorang kehilangan niat melakukan kejahatan, sedikit harapan mungkin bisa menyembuhkan seorang yang putus asa, atau bahkan bisa mengubah nasib kehidupan seseorang atau kehidupan banyak orang, seperti Moore yang telah membantu banyak orang, ketika mengalami putus asa maka bukalah pintu hatimu, maka cahaya harapan akan menyinari hatimu.

Sunday, May 8, 2016

Semuanya baik...

Semua nya baik

Orang sering bertanya, 'Bagaimana Anda bisa bilang all is well (segalanya baik) kalau saya sakit atau saya tidak punya uang atau pacar meninggalkan saya?'

Segalanya baik karena hidup tidak pernah pasti 100% dan jika hidup Anda selalu bahagia, maka Anda tidak pernah belajar apa pun.
Kalau suatu saat Anda mendapatkan 30% dan menjadi begitu depresi, murung, segala sesuatu bisa saja salah dari waktu ke waktu, maka pada saat itulah Anda dapat kesempatan untuk bertumbuh.

Ketika Anda sakit, Anda bisa istirahat dan membuka kesempatan kepada siapa pun untuk berbuat karma baik mis. dengan mengobati, merawat, atau menjenguk Anda.

Bahkan tak ada yang salah dengan menjadi tua. Menjadi tua adalah sesuatu yang luar biasa!
Saya berumur 60 tahun. Saya selalu berpikir saya tidak semuda dulu, tapi tidak setua apa yang akan saya alami. Jadi lebih baik saya menikmati hari ini.

Dengan cara seperti itu, Anda tidak perlu cemas terhadap apapun.
Apapun yang akan terjadi dengan hidup kita, all is well. Walaupun banyak kesedihan dan kesulitan dalam hidup kita, itulah tantangannya karena dengan adanya itu, maka kita bisa bertumbuh.
Karena adanya kesedihan dan air mata, kita bisa memiliki welas asih.

Semua kesakitan dan penderitaan akan berakhir dan sesudahnya akan timbul kebahagiaan

Tapi kadang2 kita tidak bisa bilang all is well dengan tulus karena masih saja cemas dengan hal-hal di masa lalu maupun di masa depan

Jangan mengkhawatirkan kejadian yang belum terjadi di masa depan dan jangan terpaku terhadap kenangan buruk di masa lalu, ingatlah pada kenangan yang bahagia dan menyenangkan.
Ini akan membuat Anda termotivasi menjadi orang yang lebih bahagia, menjadi orang yang lebih sehat, menjadi orang yang lebih sukses. Itulah yang disebut melepas. Ketika Anda melepas rasa sakit di masa lalu, apa yang tersisa? All is well…

So, mari kita ucapkan, "Untuk semua yang telah terjadi, terima kasih.
Untuk semua yang akan terjadi, baiklah." ....Gbu

Kisah nyata seekor sapi

Kisah nyata...seekor sapi yg mengharukan...

Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di Cina Bagian Barat di daerah gurun pasir yang gersang di Provinsi Cing Hai. Di provinsi ini air sangatlah sulit didapatkan. Sepanjang mata memandang hanyalah gurun pasir, kering gersang tak ada sumber air. Hidup para penduduk daerah ini sangat bergantung pada pengangkutan air jarak jauh. Pemerintah setempat menugaskan para tentara lokal untuk mengangkut air.

Pemerintah memberlakukan peraturan yang sangat ketat akan penggunaan air bagi setiap penduduknya. Masing-masing hanya mendapat jatah 3 liter air setiap harinya.

Pada suatu hari yang cerah, di suatu daerah di bagian provinsi ini, seekor sapi tua tiba-tiba melepaskan diri dari ikatan tali di lehernya. Dengan berjalan tertatih-tatih ia menuju jalan raya yang merupakan jalur truk-truk air akan lewat. Ia berhenti tepat di tengah jalan itu. Saat itu truk berisikan air akan lewat.

Sapi itu tetap berjalan mengarah ke depan truk tersebut dan memaksa truk berhenti. Dengan keheranan sopir truk tersebut turun dan berusaha mengusir sapi tersebut. Namun usahanya sia-sia saja. Sementara sapi itu terus saja memandangi truk air tersebut. Seakan-akan hendak mengatakan sesuatu. Situasi ini terus berlangsung beberapa saat dan mengakibatkan kemacetan besar.

Para pengendara motor dan mobil tidak sabar dan menggerutu. Beberapa orang yang tidak sabar berusaha mengusir dengan api, tetapi sapi itu tetap bertahan. Kemudian pemilik sapi tiba di tempat kejadian dan mencambuki berkali-kali, sedemikian kuat, sampai-sampai kulit badan si sapi sobek, tapi hewan ini tetap bertahan dan tidak beranjak sedikit pun.

Rintihan memilukan dari sapi tua nan kurus itu sangat tragis sehingga para petugas dan beberapa pengendara meneteskan air mata. Akhirnya, seorang tentara yang bertanggung jawab akan penggunaan air di daerah itu berkata, “Biarlah sekali ini saya melanggar peraturan! Saya siap untuk mendapat hukuman.” Dia mengambil wadah air dengan separuh isi (satu setengah kilo air) dan menempatkannya di depan sapi tersebut.

Akan tetapi air tersebut tidak disentuhnya. Sapi itu malah memandang ke arah matahari terbenam dan melenguh dengan keras. Beberapa saat kemudian seekor sapi kecil muncul dari belakang tumpukan pasir, berlari dengan sempoyongan, cepat-cepat menuju wadah air itu. Sapi tua yang terluka itu memandang dengan penuh kasih sayang pada sapi kecil sampai air di wadah habis. Dengan air mata berlinang, ibu sapi dan sapi kecil itu saling menjilat mata masing-masing. Tanpa suara, mereka mengekspresikan kasih mereka satu sama lain.

Kemudian, mereka meninggalkan tempat kejadian itu tanpa harus diusir. Orang-orang terdiam dan berpikir dalam hati masing-masing.

_____________________________________________

Air mata saya jatuh menetes ketika meng-upload kisah nyata ini buat anda.

Kita sebagai manusia, memang seringkali harus belajar tentang implementasi kasih. Belajar dari banyak hal, baik itu lewat peristiwa yang orang lain alami atau kita alami, bahkan harus belajar kepada si sapi, binatang di kisah ini. Tidak ada kasih yang sempurna, tapi kita harus selalu belajar menyempurnakan kasih kita, meski harus ada robekan luka di hati.

Tuhan senantiasa sempurnakan kasih kita kepada sesama dan kepadaNya !....