Sunday, November 26, 2017

*”THE VALUE OF LIFE”*

*”THE VALUE OF LIFE”*

Seorang anak laki2 datang kpd kakeknya dan bertanya, “Arti dari Nilai Kehidupan?” (Value of Life)

Kakek itu memberinya satu batu dan berkata, “cari tahu nilai batu ini, tp jangan menjualnya.”

Anak laki2 itu membawa batu itu ke penjual jeruk dan bertanya kepadanya brp harganya? Penjual jeruk melihat batu yg mengkilap dan berkata, “anda bisa mengambil 12 jeruk dan memberikan batu itu pd saya.”

Anak laki2 itu meminta maaf dan berkata bhw kakeknya telah memintanya utk tdk menjual batu tsb.

Dia pergi ke tempat yg lain dan menemukan penjual sayuran. “Berapa nilai batu ini?” tanyanya kpd penjual sayuran. Penjual sayur itu melihat batu yg mengkilap dan berkata, “ambillah satu kantong kentang dan beri aku batu tsb.”

Anak laki2 itu kembali meminta maaf dan berkata bhw dia tdk dpt menukarkannya.

Selanjutnya, dia pergi ke toko perhiasan dan menanyakan nilai batu tsb. Tukang perhiasan tsb melihat batu di bawah lensa dan berkata, “saya akan memberi kamu Rp 1 juta utk batu ini.”

Ketika anak laki2 itu menggelengkan kepalanya, tukang perhiasan itu berkata, “baiklah, ambillah dua kalung emas 24 karat, dan berilah aku batu tsb.”

Anak laki2 tsb sekali lagi menjelaskan bhw ia tdk bisa menjual batu itu.

Dia berjalan lagi dan anak laki2 itu melihat sebuah toko batu mulia dan meminta penjual menilai batu ini.

Ketika penjual batu mulia itu melihat batu rubi besar tsb, dia meletakkan kain merah dan meletakkan batu rubi diatasnya.

Lalu dia berjalan ber-putar2 mengelilingi batu rubi dan membungkuk dan menyentuh kepalanya di depan batu rubi. “Dari mana kamu membawa batu rubi yg tak ternilai harganya ini?” tukang batu tsb bertanya.

“Bahkan jika saya menjual dunia dan hidup saya, saya tdk akan bisa membeli batu yg tak ternilai harganya ini.”

Tertegun dan bingung, anak laki2 itu kembali ke kakeknya dan menceritakan apa yg telah terjadi.

“Sekarang ceritakan kepadaku seberapa banyakkah Nilai suatu Kehidupan itu, kakek?”

Kakek berkata, “jawaban yg kamu dapatkan dr penjual jeruk, penjual sayuran, tukang perhiasan dan tukang penjual batu mulia, mrk menjelaskan ttg Nilai Kehidupan kita …”

Kamu mungkin adalah batu yg berharga, bahkan tak ternilai harganya, tp org akan menghargai kamu berdasarkan status intelektual, tingkat informasi, keyakinan mrk thd kamu, motif dan tujuan mereka di balik menyanjung kamu, kemampuan kamu mengambil risiko dan akhirnya menjadi senjata mrk utk menilai kamu.

*”Jadi janganlah kau berasa takut, kamu pasti akan menemukan seseorg yg akan mengetahui seberapa berharganya diri kamu.”*

_”… Respect yourself; Don’t sell yourself cheap; You are rare, unique, original and the only one of your kind; You’re a masterpiece because You Are THE MASTER’S PIECE; No one can replace you.”_  *GREAT LIFE*

Gadis Kecil ini Diadopsi Pria Kaya, 30 Tahun Kemudian Terbongkar Rahasia Besar, Anak Itu . 

30 tahun yang lalu, seorang istri pengusaha di Washington tak sengaja kehilangan tasnya di dalam rumah sakit di malam musim dingin.

Sang pengusaha tampak sangat gelisah, lalu berusaha mencarinya pada malam itu juga.

Karena di dalam tasnya tidak hanya berisi 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp. 1.3 miliar, tapi juga ada informasi pasar yang sangat rahasia.

Ketika Anderson, si pengusaha tersebut, tiba di rumah sakit, dia melihat seorang bocah perempuan kurus sedang berjongkok.

Bocah itu tampak menggigil di sudut koridor rumah sakit yang sunyi sambil mendekap sebuah tas.

Si pengusaha langsung mengenali itu adalah tas isterinya yang jatuh.

Ternyata bocah bernama Seada ini, ke rumah sakit menemani ibunya yang sakit keras.

Ibu dan anak yang miskin ini, telah menjual semua barang-barang yang bisa dijual.

Uang yang terkumpul juga hanya cukup untuk biaya pengobatan semalam.

Apabila tidak ada uang, maka besok akan didepak dari rumah sakit.

Malam itu, Seada yang tak berdaya mondar-mandir di koridor rumah sakit.

Dia menatap ke atas dan memohon kepadaNya, bertemu dengan seseorang yang baik hati untuk menyelamatkan ibunya.

Tiba-tiba, tas yang terselip di bawah ketiak seorang wanita yang turun terburu-buru dari loteng jatuh tanpa disadarinya ketika melewati koridor rumah sakit.

Mungkin ia merasa masih ada sesuatu di bawah ketiaknya, sampai-sampai tidak sadar tasnya jatuh.

Saat itu hanya ada Seada sendiri di koridor.

Dia berjalan mengambil tas itu, kemudian bergegas berlari ke pintu.

Sayangnya wanita itu telah naik ke sebuah mobil dan berlalu dari hadapannya.

Seada kembali ke kamar pasien tempat ibunya dirawat.

Ketika dia membuka tas itu, ibu dan anak ini pun tercengang melihat tumpukan uang tunai di dalamnya.

Detik itu juga, terlintas dalam benak mereka kalau uang itu mungkin bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit ibunya.

Namun, ibu Seada menyuruh putrinya mengembalikan tas itu ke koridor, menunggu pemiliknya datang mengambilnya.

Orang yang kehilangan uang itu pasti sangat cemas.

“Seyogianya yang harus kita lakukan dalam hidup ini adalah membantu orang lain, kita juga seyogianya ikut cemas dengan apa yang dicemaskan orang lain, dan hal yang paling tidak patut kita lakukan adalah serakah dengan harta yang tak jelas asal usulnya,” kata ibu Seada.

Anderson pun mendapatkan kembali tasnya. Dia terharu dengan perilaku bocah itu.
Anderson berupaya membantu perawatan ibu bocah itu.

Sayangnya meskipun Anderson sudah berusaha semaksimal mungkin, ibu Seada tak terselamatkan.

Dia meninggalkan anak perempuannya menjadi sebatang kara di dunia.

Anderson kemudian mengadopsi Seada, merawat dan menyekolahkannya.

Setelah mendapatkan tasnya, Anderson bukan saja mendapatkan kembali 100.000 dollar AS miliknya, tapi yang terpenting adalah informasi pasar yang hilang itu akhirnya didapatkan kembali.
Itu membuat bisnis pengusaha itu seketika melonjak dan menjadi milyuner.

Seada yang telah diadopsi oleh Anderson sejak ibunya meninggal ketika itu, telah menamatkan kuliahnya dan membantu bisnis sang milyuner.

Meski Anderson belum memberikan tugas sebenarnya, namun dalam praktik jangka panjangnya, kecerdasan dan pengalaman Anderson telah memengaruhi Seada secara tidak langsung.

Hal itu menjadikan Seada sebagai sosok orang yang matang.

Saat memasuki usia senjanya, Anderson selalu meminta pendapat Seada mengenai pandangannya.

Detik-detik menjelang masa kritisnya, Anderson meninggalkan sebuah surat wasiat yang mengejutkan. Begini bunyi surat itu.

“Saya sudah kaya sebelum mengenal ibu Seada. Namun, ketika saya berdiri di depan ibu dan anak yang miskin dan sedang sakit yang tidak tergoda dengan setumpuk uang yang dipungutnya itu, apalagi saat itu mereka sedang membutuhkan uang, saya merasa mereka bahkan jauh lebih kaya dari saya, karena mereka memegang teguh prinsip hidup yang mulia. Itu adalah prinsip yang sangat minim dimiliki pengusaha.”

“Harta yang saya dapatkan semuanya ini hampir berasal dari berbagai trik dan intrik. Adalah mereka yang membuat saya sadar bahwa modal hidup terbesar dalam hidup seseorang adalah perilaku.”

“Saya mengadopsi Seada bukan untuk balas budi, juga bukan karena simpati. Tapi saya mengundang sesosok tauladan. Dengan adanya dia di sisi saya, saya bisa mengingat hal mana yang pantas atau tidak dilakukan dalam bisnis. Inilah alasan pokok saya belakangan yang membuat usaha saya terus berkembang makmur, dan saya menjadi milyner.

Setelah kematian saya, seluruh harta dan aset saya wariskan pada Seada sebagai penerusnya. Ini bukan hadiah, tapi demi agar usaha saya bisa lebih gemilang, saya yakin putra saya yang pintar bisa mengerti dengan pertimbangan matang saya selaku ayahnya.”

Ketika putra Anderson pulang dari luar negeri, dia membaca dengan seksama surat wasiat ayahnya.

Dia segera tanpa ragu sedikit pun menandatangani persetujuan tentang surat warisan terkait harta termaksud.
“Saya setuju Seada mewarisi seluruh aset ayah saya. Saya hanya meminta Seada menjadi isteri saya,” katanya.

Melihat putra Anderson menandatangani surat persetujuan warisan tersebut, Seada merenung sejenak, lalu membubuhkan tandatangan.

“Saya terima seluruh harta maupun aset dari Anderson – Termasuk putranya.”

Sekarang, apakah anda telah menyadari dengan dalil sederhana di atas?

Jika Anda bersikap dingin pada orang lain, maka orang lain juga akan bersikap seperti itu.

Jika Anda sering mengkritik orang lain, Anda juga akan mendapatkan banyak kritik.

Jika Anda selalu memasang muka cemberut, orang lain juga akan membalasnya seperti itu.

Semua yang Anda berikan, akan kembali kepada Anda.

Selama Anda selalu bersikap baik, Anda telah menang, singkatnya seperti yang dikatakan penyair, “Apabila anda membenci atau berpilaku buruk/jahat pada orang lain, maka dengan sendirinya anda juga akan mendapatkan balasan yang sama bahkan mungkin lebih dari itu.”

Sama seperti pribahasa yang berbunyi, “Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai.”

Segala sesuatu yang anda lakukan pada orang lain itulah yang Anda lakukan pada diri anda sendiri.

Jadi jika Anda ingin mendapatkan sesuatu, maka anda harus membiarkan orang lain mendapatkannya dulu.

Jika Anda ingin berteman dengan seorang teman yang tulus, Anda harus bersikap/berteman tulus dulu padanya.

Jika anda ingin bahagia, maka bawalah sukacita pada orang lain.

Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri adalah berbuat lebih banyak sesuatu yang baik untuk orang lain.

Sering kali, saat kita membantu orang lain, tidak berarti kita akan kehilangan.

Tetapi justeru karena anda telah membantu orang lain, sehingga dengan demikian akan mendapatkan persahabatan dan teman.

Membantu orang lain sama dengan memberi sebuah jalan pada kita sendiri.

Dalam hidup itu seharusnya kurangi egois, lebih peduli pada orang lain, maka dunia kita akan penuh dengan cahaya dan pesona.

Hal yang perlu kita lakukan adalah:

1. Berterima kasih pada orang yang memberi anda kesempatan.

2. Berterima kasih pada orang yang memberimu kearifan.

3. Berterima kasih pada orang-orang yang menemanimu sepanjang jalan.

Ada beberapa hal yang bisa kita pahami seumur hidup, dan beberapa hal yang perlu seumur hidup kita untuk memahaminya.

Selalu dan teruslah berbuat baik, sekecil apa pun itu, pasti akan semakin dekat dengan kebahagiaan.

Selama niat kita baik dan selalu melakukan hal-hal yang baik, bekerja dengan tekun dan tidak berulah, pasti akan ada balasan yang positif, percayalah!

Semoga Tuhan selalu beserta kita.

Sumber: funpeer via Epoch Times

Saturday, November 25, 2017

Kisah mahatma gandhi

Kisah ketika Mahatma Gandhi sedang belajar hukum di University College London,

Ada seorang professor yang bernama Peter yang tidak menyukai Gandhi.

Suatu hari ketika Prof. Peter sedang makan siang di kantin kampus, Gandhi datang & duduk disampingnya sambil membawa makan siangnya.

Prof. Peter berkata "Gandhi...apakah anda tidak mengerti bahwa seekor babi dengan seekor burung tidak duduk berdampingan untuk makan?"

Gandhi bagai orang tua yang menatap anak nakal menjawab "Jangan khawatir Prof.... Saya akan segera terbang" dan Gandi segera ngeloyor ke meja lainnya.
(siapa babi siapa burung menjadi jelas)

Muka Prof. Peters memerah penuh kemarahan & memutuskan untuk balas dendam.

Hari berikutnya didalam kelas dia sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi didepan mahasiswa yg lain : "Gandhi andai kamu sedang berjalan tiba-tiba menemukan paket berisi 1 tas penuh uang & 1 tas penuh dengan kebijaksanaan, mana yang kamu ambil?".

Tanpa ragu Gandhi menjawab "Ya uang lah".

Prof. Peters tersenyum sinis ha....ha...ha
& berkata dengan bangga : "Jika itu aku, maka aku akan mengambil kebijaksanaan".

Dengan santai Gandhi menjawab :
"Seseorang itu biasanya mengambil apa yang tidak dia punya."

( Prof. Peters hilang akal, tidak bisa berkata apa2. )

Dengan penuh kemarahan dia menulis kata "IDIOT" pada lembar jawaban ujian Gandhi & memberikan ke Gandhi.

Gandhi mengambil & duduk sambil berusaha keras tetap tenang.

Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri & menghampiri sang Professor seraya berkata dengan sangat sopan "Prof... anda baru saja menanda tangani lembar jawaban ini tapi belum memberi nilai".

🌐🌏🌎🌍

Bersikaplah Tenang & Bijak apabila ada Orang yang membenci kita

Sebab semakin dia membenci kita semakin banyak kebodohan yang akan dibuatnya

Di dalam dunia yang penuh dengan kompetisi, ingatlah untuk tetap :
-  Rendah Hati dan
-  Tenang
Jangan Emosi agar Kita juga tidak bertindak Bodoh

Hati Baik
Pikiran Baik
Maka...
Apa yang terucap juga hal yang
Baik dan Bijaksana

KATA-KATA MU adalah TANDA KEPRIBADIAN MU

Tetap tenang.
Ketika kita TENANG kita bisa menerima HIKMAT TUHAN yang Luar Biasa

Jika ada Orang yang Membicarakan Kekuranganmu

       TERSENYUMLAH

Kekuranganmu saja membuat mereka Perhatian,
Apalagi Kelebihanmu

ORANG BODOH
Sibuk membicarakan kelemahan & kekurangan Orang Lain

ORANG PANDAI
Sibuk Memperbaiki Kelemahan & Kekurangan dirinya.

Kebaikan itu masih ada

Pernah punya masalah yang sulit dihadapi? Kisah berikut ini akan mengajarkan kita untuk jangan putus asa ketika ditimpa sebuah masalah.

Hidup ini tidak mudah, kita tentu sangat paham hal ini. Belakangan semuanya menjadi lebih terasa sulit, bahkan untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok saja kita harus berjuang mati-matian.

Harga yang mahal, pekerjaan yang sulit di dapatkan, atau bahkan berbagai masalah yang terjadi di tengah-tengah keluarga kita selama ini juga terasa begitu melelahkan. Lalu, haruskah kita mengambil berbagai tindakan yang mudah untuk mengatasinya?

Kisah Seorang Janda Muda

Kisah ini terjadi di Kansas, Amerika Serikat. Seorang janda muda yang memiliki enam orang anak sedang mengalami masalah keuangan yang sangat berat.

Ia tak lagi bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya, bahkan untuk sekedar memberi mereka makanan yang layakpun ia sudah tidak mampu. Beban hidupnya sebagai orangtua tunggal begitu berat, setelah kematian suaminya beberapa waktu yang lalu, ia harus menghidupi 6 orang anak berusia antara 2,5 hingga 15 tahun.

Sarah Robinson, begitu nama wanita itu. Suatu hari ia mendatangi sebuah supermarket besar di kotanya, dengan harapan ia dapat menemukan berbagai kebutuhan anak-anaknya di sana. Tak ada uang yang dibawanya, dan ia mengambil sejumlah barang di sana tanpa membayarnya.

Miris memang, mengingat keenam anaknya sangat membutuhkan makanan serta barang lainnya seperti popok dan pakaian hangat. Sementara, ia sendiri tidak memiliki uang untuk membeli semua kebutuhan tersebut. Seperti dugaannya, petugas toko memergoki perbuatannya dan segera melaporkannya kepada polisi setempat.

Rasa takut akan dimasukkan ke dalam penjara dan juga khawatir terhadap kondisi anak-anaknya, membuat wanita ini tak bisa menahan airmatanya.

Perbuatannya jelas salah dan itu diakuinya dengan penuh penyesalan. Sarah semakin ketakutan ketika Mark Engravelle yang bertugas di kepolisian Kansas datang dan akan menangani kasusnya. Bayangan borgol dan penjara semakin jelas di matanya.

Namun semua tak seperti dugaannya, sebab polisi yang bijak ini hanya melakukan interogasi tanpa memborgol kedua tangan Sarah.

Ia kemudian mengantarkan wanita tersebut kembali ke “rumahnya” yang hanya berupa sebuah mobil, sebab setelah kematian suaminya ia harus kehilangan rumahnya dan terpaksa tinggal di mobil bersama dengan anak-anaknya.

Mark meresa trenyuh dan sedih melihat kondisi anak-anak Sarah yang begitu menyedihkan, bahkan mereka tak memiliki sepatu dan hanya bertelanjang kaki saja.

Polisi ini membawa Sarah dan anak-anaknya kembali ke supermarket tersebut, dan membelikan mereka sepatu serta beberapa makanan yang dibutuhkan oleh mereka.

Ia juga membelikan beberapa barang yang tadinya akan dicuri oleh Sarah beberapa waktu yang lalu, agar wanita itu bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya selama beberapa waktu ke depan.

Sarah telah menyadari kesalahannya dan ia menyesal atas perbuatan yang sempat dilakukannya. Wanita ini juga mengucapkan terima kasih kepada Mark yang telah begitu baik dan mau membantunya, meski ia telah berbuat kesalahan sebelumnya.

Lalu, Mark membawa mereka kembali dan kisah ini kemudian diketahui oleh banyak orang di wilayah tersebut.

Kantor polisi tempat Mark bekerja menerima banyak sekali telepon dari masyarakat sekitarnya, mereka ingin membantu Sarah dan membuat hidup wanita itu dan anak-anaknya menjadi lebih layak. Banyak bantuan yang datang setelah kejadian tersebut dan Sarah sangat bersyukur atas semua itu.

Seperti kisah hidup Sarah Robinson yang begitu berat, kita juga mungkin akan memiliki sejumlah masalah dan cobaan dalam hidup ini. Jangan putus asa dan mudah menyerah, sebab masih ada kebaikan yang akan selalu datang di dalam kehidupan kita.