Monday, February 26, 2018

Letters to God

Sebuah kisah yg mengharukan dan menginsipirasi..

Tyler Doherty adalah putra kedua keluarga Doherty yang berusia delapan tahun. Ia didiagnosa menderita kanker otak sehingga kepalanya pun digunduli untuk tujuan pengobatan. Tyler sangat mencintai Tuhan dan seperti anak-anak laki umumnya, dia juga senang sepakbola. Tyler setiap hari menulis dan mengirim surat-suratnya kepada Tuhan melalui kantor pos dengan ditempeli perangko tujuan dalam kota. Setiap saat ia menulis surat kepada Tuhan di atap (balkon) rumahnya. Apa pun yang dialami, harapan-harapan serta doa-doanya, semuanya ditulis dalam surat-surat yang ditujukan kepada Tuhan. Baginya, Tuhan adalah Sahabat yang menjadi tempatnya curhat.  Salah satu keinginannya adalah melihat mamanya tertawa karena Tyler tahu bahwa penyakitnya membuat mamanya sedih. Sebenarnya Tyler seorang anak yang ceria. 

Surat-suratnya untuk Tuhan disimpan oleh pengantar pos Brady McDaniels, veteran perang Irak, seorang peminum alkohol dan pengunjung rutin “Bar dan Grill”.. 

Tyler msh sempat bersekolah dan kumpul dgn teman teman nya sebelum menjalani pengobatan lanjutan...

Tyler terus mengirim surat-suratnya untuk Tuhan, dan Brady mengambilnya setiap hari. Brady merasa bingung dengan surat-surat tersebut. Bosnya memberi kebebasan kepadanya untuk mau diapakan surat tersebut. Brady akhirnya membaca beberapa surat-surat tersebut yang menginspirasikan dia untuk menjadi lebih baik...brady tdk mabuk mabukan lagi..brady menjadi pribadi yg baik..

mama Tyler yang menjadi orang tua tunggal setelah meninggalnya sang suami, merasa kehidupannya begitu berat. Ia harus membesarkan kedua anaknya. Dalam kondisi biasa saja , tidak mudah. Namun dengan putra bungsunya menderita kanker, hidupnya terasa sangat berat. Ia mempertanyakan Tuhan mengapa Tyler menderita sakit kanker. Namun Tyler tetap menunjukkan keyakinannya yang tak tergoyahkan kepada Tuhan. Imannya dan keyakinannya menghadapi penyakitnya kemudian mengubah keluarganya, sahabatnya dan komunitas di mana mereka tinggal.

Akhirnya Tyler menjalani pengobatan terakhir dan dinyatakan sembuh dari sakit kankernya dengan catatan bahwa masih ada bagian otaknya yang mungkin kembali bermasalah. Perawat mengingatkan mama Tyler bahwa tubuh Tyler masih belum pulih sepenuhnya. Atas kesembuhannya, diadakan pesta untuk Tyler. 

Mungkin bagi orang yang berharap mujizat, akan kecewa karena penyakit Tyler tidak sembuh secara tuntas. Sakit kanker yang sebelumnya sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, kemudian kembali dan akhirnya merengut nyawanya. Tapi melalui iman dan kehidupan tyler yg dekat dgn Tuhan memberkati banyak teman dan keluarga keluarga di kota mrk tinggal bahkan banyak diantara mrk yg tdk percaya Tuhan menjadi percaya...

Sebuah kisah nyata yg membuat hati kita tersentuh. Bagaimana seorang anak yang seyogianya dengan mudah mengeluh dan memprotes , namun malah ia menguatkan orang-orang di sekelilingnya..bagimana dengan kita ? Apapun yg kita alami dan hadapi..jgn pernah putus asa dan menyerah ya..msh ada Tuhan..msh ada kuasa yg tak terbatas..

Sahabat selalu bahagia dan semangat ya...Gbu..

No comments:

Post a Comment